Blog Contoh Majas

20 Contoh Kalimat Majemuk Bertingkat, Pengertian, dan Cirinya

Melanjutkan pembahasan pada artikel sebelumnya, di kesempatan artikel kali ini kita akan membahas tentang kalimat majemuk bertingkat. Apakah yang dimaksud dengan kalimat mejemuk bertingkat itu? Apa saja jenis-jenis dari kalimat majemuk yang satu ini? Seperti apa contoh kalimat majemuk bertingkat yang sering kita gunakan dalam percakapan sehari-hari? Berikut jawabannya untuk Anda pahami!

Contoh Kalimat Majemuk Bertingkat

Kalimat majemuk bertingkat adalah kalimat majemuk yang terdiri dari 2 atau lebih klausa dengan tingkat yang berbeda. Satu klausa kalimat bertindak sebagai induk kalimat, sedangkan klausa lainnya bertindak sebagai anak kalimat. Anak kalimat pada kalimat majemuk bertingkat merupakan sebuah perluasan dari induk kalimat sehingga ia tidak dapat berdiri sendiri sebagai satu kalimat.

Untuk memudahkan pemahaman Anda tentang pengertian kalimat majemuk bertingkat, silakan simak contoh berikut.
  1. Feril sengaja tidur siang (induk kalimat)
  2. Ia bisa bangun pagi (anak kalimat)
  3. Feril sengaja tidur siang agar ia bisa bangun pagi. (kalimat majemuk bertingkat).

Pada contoh kalimat majemuk bertingkat di atas, kita bisa melihat bahwa kalimat majemuk ini terdiri dari 2 klausa dengan tingkat yang berbeda. Klausa utama atau induk kalimat merupakan pokok atau inti dari dari kalimat tersebut, sementara anak kalimatnya hanya berfungsi sebagai keterangan tujuan saja. Sekalipun tidak terdapat anak kalimat, induk kalimat tetap dapat menyampaikan pesan yang dimiliki. Sementara, jika induk kalimat tidak ada, maka anak kalimat tidak dapat menggambarkan pesan secara utuh. Sudah cukup jelas bukan?

Contoh Kalimat Majemuk Bertingkat

Jenis-Jenis Kalimat Majemuk Bertingkat dan Contohnya

Berdasarkan konjugasi atau kata penghubung yang menghubungkan induk kalimat dan anak kalimat, kalimat majemuk bertingkat dapat dibedakan menjadi 10 jenis. Berikut ini jenis-jenik kalimat majemuk bertingkat lengkap dengan contohnya.

1. Kalimat Majemuk Bertingkat Hubungan Waktu

Jenis kalimat majemuk ini memiliki anak kalimat yang menyatakan keterkaitan atau hubungan waktu dengan induk kalimatnya. Ciri-ciri kalimat majemuk ini adalah adanya kata penghubung yang menyatakan waktu, seperti ketika, sebelum, sesudah, tatkala, dan lain sebagainya. Berikut beberapa contoh kalimat majemuk bertingkat ini.
  1. Saya sedang buang air kecil, ketika ayahku berangkat.
  2. Saya sudah selesai mengerjakan tugas, sebelum kalian datang ke sini.
  3. Saya membersihkan semua ruang kelas sebelum ibu guru datang ke sekolah.

2. Kalimat Majemuk Bertingkat Hubungan Syarat

Jenis kalimat majemuk ini memiliki anak kalimat yang menyatakan keterkaitan atau hubungan syarat dengan induk kalimatnya. Ciri-ciri kalimat majemuk ini adalah adanya kata penghubung yang menyatakan suatu syarat, seperti jika, seandainya, misal, apabila, andaikan, dan lain sebagainya. Berikut beberapa contoh kalimat majemuk bertingkat ini.
  1. Saya akan segera pulang ke rumah jika saya sudah menyelesaikan tugas ini.
  2. Kita berangkat segera apabila hujan sudah reda.
  3. Saya pasti tak akan mendengar semua saranmu seandainya saya tahu kamu penipu.

3. Kalimat Majemuk Bertingkat Hubungan Tujuan

Jenis kalimat majemuk ini memiliki anak kalimat yang menyatakan tujuan dari pola induk kalimatnya. Ciri-ciri kalimat majemuk ini adalah adanya kata penghubung seperti agar, supaya, biar, dan lain sebagainya. Berikut beberapa contoh kalimat majemuk bertingkat ini.
  1. Shafira sengaja tidur siang agar dia bisa bangun pagi.
  2. Reni mengerjakan semua pekerjaan rumahnya supaya besok ia tidak kelupaan.
  3. Ragil mengisi bensin di pertamini agar ia tidak kehabisan bensin di tengah perjalanan.
Contoh Kalimat Simpleks dan Kompleks
Contoh Kalimat Majemuk Setara
Contoh Kalimat Majemuk Campuran
Contoh Kalimat Majemuk Rapatan

4. Kalimat Majemuk Bertingkat Konsensip

Jenis kalimat majemuk ini memiliki anak kalimat yang menyatakan keterkaitan atau hubungan konsensip (pertentangan) dengan induk kalimatnya. Ciri-ciri kalimat majemuk ini adalah adanya kata penghubung yang menyatakan suatu pertentangan, seperti kendati, biarpun, kendatipun, meskipun, meski, dan lain sebagainya. Berikut beberapa contoh kalimat majemuk bertingkat ini.
  1. Dia tetap selalu tersenyum, walaupun dia sedang sedih.
  2. Dia selalu tampil mewah meski keluarganya hidup dalam keterbatasan.
  3. Danu selalu giat belajar meskipun tanggung jawabnya cukup banyak di rumah.

5. Kalimat Majemuk Bertingkat Hubungan Penyebab

Jenis kalimat majemuk ini memiliki anak kalimat yang menyatakan keterkaitan atau hubungan sebab dengan induk kalimatnya. Ciri-ciri kalimat majemuk ini adalah adanya kata penghubung yang menyatakan suatu sebab, seperti sebab, karena, oleh karena, dan lain sebagainya. Berikut beberapa contoh kalimat majemuk bertingkat ini.
  1. Dia sedang sedih, sebab orang yang dia sayangi tidak menyayanginya kembali.
  2. Dia buru-buru membuat kopi karena ayahnya sudah menyuruhnya sedari tadi.
  3. Rangga pergi ke pasar sendiri sebab ibunya telah meninggal dunia.

6. Kalimat Mejemuk Bertingkat Hubungan Perbandingan

Jenis kalimat majemuk ini memiliki anak kalimat yang perbandingan dengan induk kalimatnya. Ciri-ciri kalimat majemuk ini adalah adanya kata penghubung yang menyatakan suatu perbandingan, seperti ibarat, laksana, seperti, dibandingkan, sebagaimana, dan lain sebagainya. Berikut beberapa contoh kalimat majemuk bertingkat ini.
  1. Saya lebih baik belajar dari pada saya ikut bermain.
  2. Dia sedang kebingungan seperti anak ayam kehilangan induknya.
  3. Intan lebih rajin membaca buku dibandingkan Neti yang kerjaannya hanya bergaya.

7. Kalimat Majemuk Bertingkat Hubungan Akibat

Jenis kalimat majemuk ini memiliki anak kalimat yang menyatakan keterkaitan atau hubungan akibat dengan induk kalimatnya. Ciri-ciri kalimat majemuk ini adalah adanya kata penghubung yang menyatakan suatu akibat, seperti akibatnya, sehingga, sampai-sampai, maka, dan lain sebagainya. Berikut beberapa contoh kalimat majemuk bertingkat ini.
  1. Rita rajin belajar, sehingga ia dapat menjuarai lomba cerdas cermat itu.
  2. Riski suka membersihkan rumah, akibatnya teman-teman nyaman bermain ke rumahnya.
  3. Nyamuk betah tinggal di rumahnya gara-gara dia jarang bersih-bersih.

8. Kalimat Majemuk Bertingkat Hubungan Cara

Jenis kalimat majemuk ini memiliki anak kalimat yang menyatakan keterangan cara dari induk kalimatnya. Ciri-ciri kalimat majemuk ini adalah adanya kata dengan. Berikut beberapa contoh kalimat majemuk bertingkat ini.
  1. Qadir menyapu halaman rumah dengan sapu yang dibeli ibunya.
  2. Insan berhasil menjuarai lomba catur dengan rajin berlatih bersama ayahnya.
  3. Dengan cara menjual koran, dia mendapatkan uang untuk menghidupi keluarganya.

9. Kalimat Majemuk Bertingkat Hubungan Sangkalan

Jenis kalimat majemuk ini memiliki anak kalimat yang menyatakan sangkalan terhadap induk kalimatnya. Ciri-ciri kalimat majemuk ini adalah adanya kata penghubung yang menyatakan suatu syarat, seperti seolah, seolah-olah, seakan, dan lain sebagainya. Berikut beberapa contoh kalimat majemuk bertingkat ini.
  1. Indah diam saja, seolah-olah semuanya baik-baik saja.
  2. Rika selalu tampil glamor seakan-akan ia berasal dari keluarga ningrat.
  3. Dia terlihat tanpa beban seolah tak mau peduli dengan masalah keluarganya.

10. Kalimat Majemuk Bertingkat Hubungan Kenyataan

Jenis kalimat majemuk ini memiliki anak kalimat yang menyatakan sesuatu sebenarnya dari makna yang dimiliki induk kalimatnya. Ciri-ciri kalimat majemuk ini adalah adanya kata penghubung padahal dan sedangkan. Berikut beberapa contoh kalimat majemuk bertingkat ini.
  1. Regina terus belajar, padahal dia sedang sakit.
  2. Safei memenangkan pertandingan, padahal ia jarang berlatih.
  3. Risma berhasil menurunkan berat badannya padahal dia tidak melakukan diet ketat.

12. Kalimat Majemuk Bertingkat Hubungan Penjelasan

Jenis kalimat majemuk ini memiliki anak kalimat yang menyatakan penjelasan makna dari induk kalimatnya. Ciri-ciri kalimat majemuk ini adalah adanya kata penghubung bahwa. Berikut beberapa contoh kalimat majemuk bertingkat ini.
  1. Ayah menjelaskan kepada kami bahwa Bunda Rita berhalangan hadir malam ini.
  2. Rika tidak pernah menyangka bahwa ia akan diusir dari rumahnya sendiri.
  3. Sujatmiko berkata kepada kami bahwa ia tidak bisa masuk sekolah hari ini.

Nah, demikianlah penjelasan yang dapat kami sampaikan tentang contoh kalimat majemuk bertingkat, jenis-jenis, dan pengertiannya. Semoga dapat dengan mudah dipahami, namun bila dirasa sulit, silakan baca pembahasan ini berkali-kali hingga Anda mengerti. Setelah itu, lanjutkan membaca artikel berikutnya tentang contoh kalimat majemuk campuran.

0 Response to "20 Contoh Kalimat Majemuk Bertingkat, Pengertian, dan Cirinya"