Blog Contoh Majas

20 Contoh Kalimat Konotasi Positif dan Negatif serta Ciri dan Pengertiannya

Contoh Kalimat Konotasi - Berdasarkan makna yang terkandung di dalamnya, suatu kalimat dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu kalimat konotasi dan kalimat denotasi. Apakah kalimat konotasi dan denotasi itu? Kalimat konotasi adalah kalimat yang bukan mengandung makna sebenarnya (eksplisit). Sedangkan kalimat denotasi adalah kalimat yang mengandung makna sebenarnya (implisit). Pada artikel kali ini kita akan membahas kedua jenis kalimat tersebut lengkap dengan contoh-contohnya.

Contoh Kalimat Konotasi

Di bagian pertama ini kita akan terlebih dahulu membahas tentang kalimat konotasi. Seperti telah diuraikan di atas, kalimat konotasi didefinisikan sebagai suatu kalimat yang bukan mengandung makna sebenarnya. Makna dari kalimat konotasi perlu diterjemahkan kembali karena bersifat eksplisit dan mengandung kiasan, majas, atau perumpamaan umum.

Contoh Kalimat Konotasi

Contoh kalimat konotasi sederhana yang dapat kita temui dalam percapakan sehari-hari misalnya terdapat dalam kalimat berikut: “Kita harus berlapang dada menerima semua kenyataan dan takdir ini”. Frase lapang dada dalam kalimat tersebut bukan berarti dada kita harus diperlapang atau diperluas saat menerima takdir, akan tetapi frase tersebut menggambarkan bahwa kita perlu bersabar dan bertawakal.
Contoh kalimat tanya (interogatif)
Contoh kalimat perintah (inversif)
Contoh kalimat pernyataan (deklaratif)
Contoh kalimat denotasi
Selain pada kalimat tersebut, ada beberapa contoh kalimat konotasi lainnya yang akan kita bahas di bawah ini. Namun, terlebih dahulu perlu diketahui bahwa kalimat konotasi sendiri dapat dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu kalimat konotasi positif dan kalimat konotasi negatif.


1. Kalimat Konotasi Positif

Kalimat konotasi positif adalah kalimat konotasi yang makna sebenarnya mengandung nilai positif. Contoh kalimat konotasi positif terdapat dalam kalimat berikut: “Saat pulang dari kota, ayahku selalu membawa banyak buah tangan”.

Frasa “buah tangan” yang dicetak tebal dalam kalimat tersebut memiliki arti “oleh-oleh”. Arti atau makna tersebut tentu memiliki nilai positif karena mengandung kabar menggembirakan atau bernilai baik.

Selain pada kalimat di atas, contoh kalimat konotasi positif juga terdapat pada beberapa kalimat berikut:
  1. Buah hatiku tumbuhlah sehat serta cerdas! (Buah hati = Anak)
  2. Wahai jantung hatiku, tetaplah setia kepadaku! (Jantung hati = Kekasih)
  3. Ridwan adalah tangan kanan dari Bos Jagung itu. (Tangan kanan = Orang kepercayaan)
  4. Ternyata Aris masih keturunan darah biru. (Darah biru = Bangsawan)
  5. Meski pintar, kaya, dan cerdas, Riko tetap rendah hati. (Rendah hati = Tidak sombong)
  6. Selesaikan masalah dengan kepala dingin. (Kepala dingin = Sabar)
  7. Wajar jika Teguh cerdas, dia adalah seorang kutu buku. (Kutu buku = Rajin membaca)
  8. Warti adalah bunga desa di kampung kami. (Bunga desa = Wanita tercantik di desa)
  9. Andik Vermansah adalah bintang lapangan di timnas kita. (Bintang lapangan =  Yang terbaik di lapangan)
  10. Dia bintang kelas yang selalu meraih juara pertama di setiap semester. (Bintang kelas = Yang terpandai di kelas)

2. Kalimat Konotasi Negatif

Kalimat konotasi negatif adalah kalimat konotasi yang makna sebenarnya mengandung nilai negatif. Contoh kalimat konotasi negatif terdapat dalam kalimat berikut: “Mungkin karena dilahirkan di keluarga yang kaya raya, Arman jadi punya sikap besar kepala”.

Frasa “besar kepala” yang dicetak tebal dalam kalimat tersebut memiliki arti “sombong”. Arti atau makna tersebut tentu memiliki nilai negatif karena mengandung kabar yang tidak menggembirakan atau bernilai buruk.

Selain pada kalimat di atas, contoh kalimat konotasi negatif juga terdapat pada beberapa kalimat berikut:
  1. Ternyata, demo 212 adalah akal bulus yang diciptakan seorang politikus. (Akal bulus = Tipu muslihat)
  2. Belanda mengadu domba rakyat Indonesia untuk bisa menjajah negeri ini selama 350 tahun. (Adu domba = Menciptakan permusuhan)
  3. Mungkin karena dilahirkan di keluarga yang kaya raya, Arman jadi punya sikap besar kepala (Besar kepala = Sombong)
  4. Setelah semua keinginannya tercapai, dia langsung cuci tangan. (Cuci tangan = Tidak mau bertanggung jawab)
  5. Susah memberi pengertian kepada orang yang berkepala batu. (Kepala batu = Egois)
  6. Tikus kantor menggerogoti APBN dan APBD. (Tikus kantor = Koruptor)
  7. Tak ku sangka ternyata ia adalah musuh dalam selimut. (Musuh dalam selimut = Pengkhianat)
  8. Dasar ular berkepala dua. Tak sudi aku berteman dengan mu lagi. (Ular kepala dua = Penjilat)
  9. Ternyata Si Arif punya sifat panjang tangan. Sungguh tak ku sangka. (Panjang tangan = Suka mencuri)
  10. Biang keladi kerusuhan ini adalah Aris. (Biang keladi = Pembuat onar)

Nah, demikianlah sedikit penjelasan yang dapat kami sampaikan tentang contoh kalimat konotasi positif dan negatif, beserta pengertiannya. Dari penjelasan yang telah disampaikan, dapat disimpulkan bahwa kalimat konotasi adalah kalimat yang tidak mengandung makna sebenarnya karena memiliki perumpamaan, kiasan, atau majas yang perlu ditafsirkan terlebih dahulu. Adakah di antara Anda yang bisa memberikan contoh kalimat konotasi lainnya? Silakan tulis di kolom komentar dan jangan lupa membaca artikel kami selanjutnya tentang contoh kalimat denotasi.

0 Response to "20 Contoh Kalimat Konotasi Positif dan Negatif serta Ciri dan Pengertiannya"